Maharani Mega dari Allsysmedia menyerahkan buku 100 Tokoh K3 Indonesia. Foto Dokumen Allsysmedia |
ALLSYSMEDIA -- Saat Tarwaka duduk di sudut perpustakaan milik Queensland University, Brisbane, Australia, matanya terbelalak melihat berderet buku-buku Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Dia kaget bukan kepalang, seketika begitu mudah sekali mendapatkan buku-buku tentang K3 di sana. Suatu pengalaman sulit kala berburu buku K3 di Indonesia pada kurun tahun 1990-an.
Di perpustakaan universitas yang bangunanannya mirip di film-film Harry Potter itu, bukan buku dengan berbagai macam judul saja yang tinggal mahasiswa pilih, tetapi di situ juga menyediakan beragam informasi K3 melalui akses teknologi informasi perpustakaan.
Sungguh luar biasa, gumam Tarwaka melihat kepedulian akademis Australia kala memanjakan informasi bacaan K3 kepada mahasiswanya. Alhasil, itu kesempatan bagi Tarwaka yang sangat haus buku K3 dengan meng-copy buku-buku K3 yang nanti mau dibawanya ke Indonesia sebagai bekalnya nanti untuk mentranfer ilmu pengetahuan K3 kepada generasi muda.
Bagi Tarwaka, Australia yang memiliki jarak boleh dibilang 'dekat' dengan Indonesia lebih dulu maju dalam bidang K3. Makanya, dia dalam rombongan total 40 orang dari Pusat dan Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja (KK) seluruh Indonesia saat mendapatkan kesempatan menimba ilmu bidang Occupational Hygiene Analysis di Queensland University selama 6 bulan pada 1996 tidak mensia-siakan kesempatan itu.
Tahun-tahun berikutnya, rezeki Tarwaka bersama rekan lainnya banyak mendapatkan kesempatan menimba ilmu lebih dalam lagi tentang K3 kali ini bidang Occupational Health and Safety (OHS) di Australia. Selain itu, dia berkesempatan magang di sejumlah perusahaan swasta dan milik pemerintah setelah studi dari Queensland Australia.
Negeri kangguru begitu membekas bagi memori Tarwaka, hingga hari ini. Satu benua hanya satu negara itu benar-benar menjadi bagian hidup Tarwaka mengenal candradimuka tentang K3. Maklum sebelum menginjak kaki ke Australia, konsumsi informasi dan buku K3 minim di Indonesia.
Di buku 100 Tokoh K3 Indonesia terbitan Allsysmedia, Tarwaka bercerita selama dan usai lulus Program DIII Hiperkes dan Keselamatan Kerja Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) minim mengoleksi buku K3. Selama 3 tahun studi cuma 2 buku yang merupakan pegangan mahasiswa tidak seperti di Australia bukan? Jaman dulu memang Indonesia masih belum menyediakan kemudahan akses informasi tidak seperti Australia.
Setelah lulus dari Prodi DIII Hiperkes dan KK UNS, selanjutnya Postgraduate Diploma In Science di Queensland University Australia, Tarwaka menghabiskan karirnya di Indonesia. Bagaimana kisah pria yang punya kisah unik di bandara Australia ini?
Kisah selanjutnya, ada di buku 100 Tokoh K3 Indonesia.
Untuk mendapatkan buku 100 Tokoh K3 Indonesia tersebut silahkan order di toko online kami allsyshop.com