MENJADI penulis produktif haruslah memiliki alasan dan motivasi yang kuat mengapa harus menulis. Ini benar sekali. Seperti yang sering beberapa kali ditanyakan oleh peserta seminar yang saya bawakan dan beberapa adik kelas, bagaimana cara untuk menjadi seorang penulis yang produktif? Apa alasan kuat yang saya miliki sehingga bisa menulis hampir setiap hari?
Selain masalah tidak punya alasan yang kuat, orang malas untuk menulis karena sudah keburu takut bahwa menulis itu membosankan, takut stuck, menghabiskan waktu, susah mencari ide dan inspirasi, serta masih banyak hal lainnya. Topik ini akan kita bahas lain kali, dan untuk tulisan kali ini akan dibahas kenapa kita sebenarnya harus menulis.
1. Meninggalkan Karya Nyata yang Bermanfaat untuk Banyak Orang
Inilah satu alasan mengapa saya selalu menggebu-gebu sekali untuk menulis. Sederhana, agar saya bisa meninggalkan jejak hidup di dunia ini dengan menebarkan manfaat untuk orang banyak. Mungkin ada sahabat yang menganggap tulisan-tulisan di blog ini adalah tulisan sederhana, tapi percaya atau tidak, sudah banyak pembaca blog ini yang berterima kasih karena mendapatkan pencerahan untuk hidup lebih baik.
Selain meninggalkan karya, menulis juga membuat usia kita menjadi lebih panjang dari umur kita. Bayangkan, saya sudah tidak kenal dengan kakek buyut saya. Siapa kakek buyut saya, saya tidak tahu. Ada sebuah kisah menarik sewaktu saya memberikan pelatihan, ada seorang siswa yang ingin menjadi seperti kakek buyutnya, seorang intelektual masa perjuangan yang karya-karya tulisnya berpengaruh di zaman itu untuk mempersatukan pemuda. Saya lupa namanya siapa, tetapi dia bisa mengenal kakek buyutnya dari apa yang ditulis kakek buyutnya, bahkan mengidolakannya. Orangnya memang sudah tidak ada, tetapi kebermanfaatannya bagi dunia dan anak cucunya masih terasa.
2. Sarana Aktualisasi Diri yang Efektif
Walaupun tidak berlaku untuk semua orang, menulis bisa menjadi sebuah sarana aktualisasi diri dan meraih kepuasan tersendiri. Misalkan kita memiliki uneg-uneg yang tidak tersalurkan, ingin mengeluarkan gagasan, menciptakan penemuan kreatif, bisa diakomodasi dengan menulis.
Selain nama yang mungkin akan lebih populer dan dikenal banyak orang (seperti saya yang tanpa sengaja masuk dalam suggestion google karena banyak orang yang mencari nama saya di Google), menulis juga bisa menjadi sarana ibadah dan memenuhi kebutuhan spiritual. Hidup pun akan lebih senang, lebih baik, dan wajah akan terlihat awet muda. Hehe.. Ini sudah dibuktikan oleh teman-teman saya yang mereka memiliki passion dalam menulis dan terus konsisten menulis. Mereka menjadi orang-orang yang sangat produktif.
3. Menambah Arus Kas Pendapatan!
Ini nih yang asyik. Dengan menulis, kita bisa menambah arus kas pendapatan kita. Seperti misalkan dengan membuat buku, baik yang diterbitkan oleh penerbit maupun secara self publishing, setiap buku yang terjual akan ada royalti yang masuk ke kantong.
Begitu pula dengan tulisan-tulisan yang dimuat di media massa, walaupun tidak banyak tapi lumayan bisa menjadi tambahan pendapatan. Tapi ingat, pendapatan khususnya berupa uang hanya merupakan dampak. Jika dijadikan motivasi utama, tentu kita akan mudah bosan dengan menulis karena kita ingin segera mendapatkan uang secepat mungkin. Materi itu adalah dampak, dan akan mengikuti bagi orang-orang yang memang layak untuk mendapatkannya.
4. Menambah Relasi dan Networking
Ini adalah sebuah hal yang tidak saya duga sebelumnya. Saya menulis itu sebelumnya hanya karena ini merupakan salah satu passion saya. Saya senang sekali jika bisa menulis dan diberikan kesempatan berekspresi melalui tulisan. Yang tidak saya duga, saya dikontak oleh beberapa media massa nasional seperti Republika, Media Indonesia, Detik, dan WartaKota untuk kemudian diwawancara terkait tulisan-tulisan saya. Dampaknya kemudian saya sering diundang dalam acara-acara penting di komunitas berawal dari tulisan-tulisan saya. Sungguh manfaat menulis itu ternyata sangat luar biasa! Terlebih lagi ternyata aktivitas menulis saya dihargai oleh PPSDMS melalui Pena Emas Award 2012 nya yang semakin membuat saya terpacu untuk terus melahirkan karya-karya tulis.
5. Sebagai Terapi dan Mengasah Kreativitas
Menulis bisa digunakan sebagai sarana terapi untuk
penyembuhan. Seperti yang dibilang sebelumnya, menulis dapat membuat kita
mengurangi beban-beban pikiran dan mengekspresikan diri dengan bebas. Tidak
hanya di situ, bagi sahabat dan teman-teman saya yang sangat rajin menulis saya
merasakan adanya pemikiran yang kreatif, out of the box, dan lebih kritis dari
teman-teman yang lain. Setelah ditanya, ternyata memang benar bahwa mereka bisa
menjadi seperti itu karena rajin menelurkan karya-karya tulis secara konsisten.
Menulis jika dapat membantu kita untuk mendorong lahirnya penemuan-penemuan
baru. Sekali-sekali jangan jadi follower teori terus dong, siapa tahu nanti
lahir teori-teori baru karena kita suka menulis.